I. PENDAHULUAN
1.1. Pengertian
dan Fungsi Manajemen
a. Pengertian
•Pengertian
manajemen secara luas adalah cara mengatur satu atau beberapa faktor dalam
suatu sistem untuk mencapai tujuan tertentu.
•Hal
ini melibatkan :
-Manager
-Unit-unit
terkait dan
-Orang-orang
yang berada di bawahnya.
-manajemen diperlukan pada semua sektor kehidupan agar tidak terjadi
kekacauan, benturan atau salah pengertian.
-Dalam sektor produksi seperti beternak sapi potong setiap langkah
kegiatan akan menyangkut aspek-aspek fungsi manajemen.
b. Fungsi
Manajemen
•Fungsi-fungsi manajemen merupakan bagian dari
suatu sistem dalam proses manajemen. Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut
adalah: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
1. Perencanaan Usaha
- Merupakan tindakan menentukan sasaran dan arah tindakan yang akan dijadikan
pedoman
-Dituntut keberanian dan kemampuan dalam mengasumsikan, meramalkan,
menvisualisasikan dan melihat kecendrungan yang dilandasi kaidah-kaidah
rasional.
Gagalnya calon
pengusaha atau pengusaha di awal usaha mereka adalah akibat tidak
mampu merancang
perencanaan bisnis (business plan) yang
baik. Maka, begitu
memasuki dunia
usaha, banyak hal yang tak terduga muncul dan tak tahu apa yang harus
dilakukan. (Rhenald Khasali)
Fungsi Awal
Perencanaan Usaha
•Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha
•Sebagai alat untuk mengajukan permodalan yang bersumber dari luar.
Dalam perencanaan
bisnis/usaha ada 9 poin yang harus diperhatikan.
Pertama: memilih
bidang usaha
Dalam memilih bidang
usaha yang perlu diperhatikan adalah:
a. bidang usaha tersebut ada pasarnya
b. bidang usaha tersebut kita senangi
c. bidang usaha tersebut kita memiliki
keahlian atau sumber daya manusia yang
ahli di sekitar tempat usaha.
Dalam memilih bidang
usaha perhatikan
usaha – usaha yang:
•Resiko kecil
•Resiko sedang
•Resiko tinggi
Kedua: estimasi
(perkiraan).
Dalam bisnis ada 3
model estimasi
•Proyeksi
•Prediksi
•Intuisi
Ketiga: Studi
kelayakan
Studi kelayakan
merupakan konsep untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak. Banyak
usaha gagal karena tidak membuat studi kelayakan.
Manfaat studi
kelayakan:
-sebagai pembanding
antara rencana dan pelaksanaan
-bahan
informasi(company profile)
-pelengkap pengajuan
kredit-kerjasama
-pelengkap pengajuan
izin usaha
Keempat:kondisi
lokal
Dalam perencanaan
bisnis perlu dipahami tentang kondisi lokal yang menyangkut:
•Sumber daya manusia
•Bahan baku
tersedia
•Keadaan lokal yang spesifik (agama, adat, kepercayaan, budaya)
Kelima: Kapan
Memulai
Dalam merencanakan
kapan akan dimulai suatu usaha harus diperhitungkan aspek pasar.
Keenam: Membuat
Kebijaksanaan
Dalam perencanaan
perlu ditentukan kebijaksanaan yang akan diambil, yaitu menyangkut:
•Jenis usaha yang akan dikerjakan
•Modal yang akan digunakan
•Orang/lembaga yang akan diajak kerjasama
•Asuransi mana yang akan dipakai?
•Apa saja yang akan diasuransikan?
•Kapasitas usaha
Ketujuh: Rencana
Pemasaran
•Memperkirakan penjualan
•Mengukur kondisi pasar
•Memilih teknik menjual
•Membuat rencana penjualan
•Menentukan harga
•Rencana distribusi
•Rencana promosi
Kedelapan:
Rencana Produksi
Produksi adalah
proses memanfaatkan bahan baku
menjadi akhir melalui suatu kreasi
Faktor yang perlu
diperhatikan:
•Dari perkiraan penjualan dapat ditentukan macam dan jumlah barang yang
perlu diproduksi
•Ada 2 model produksi
-produksi berdasarkan pesanan
-Produksi berdasarkan perkiraan
c. Lebih murah
memproduksi dalam jumlah banyak
d. Pembelian
mesin/peralatan baru, harus dipikir matang
Kesembilan:
Rencana Keuangan dan Anggaran
Tujuan setiap usaha
mendapatkan profit dengan menggunakan modal secara efisien. Maka daari itu
perlu rencana penggunaan modal dan mengetahui bagaimana hasilnya. Dalam rencana
tersebut yang berperan penting adalah :
•Program keuangan
•Anggaran
•Pendapatan, pengeluaran dan laba yang diharapkan
diperlukan sehingga
tercipta keterpaduan dalam melaksanakan tugas sesuai bidang masing-masing.
ØContoh : Pengorganisasian dalam usaha sapi potong harus ada pembagian, siapa
yang menyediakan bibit, menyediakan sarana dan prasarana peternakan., melakukan
vaksinasi, menangani hasil dan memasarkan hasil. Pembagian ini diatus berikut
jadwal dan waktunya (time and
duration)
3. Penggerakan (Actuating)
ØYang menyangkut fungsi penggerakan terutama : kepemimpinan (leadership,
komunikasi, motivasi dan persuasi rekanan/staf).
ØKaitannya dengan kepemimpinan : peternak pada dasarnya bukan hanya
tenaga kerja tetapi juga manajer yang harus dapat mengambil keputusan dan
memimpin usaha.
ØKaitannya dengan komunikasi : Mengingat usaha suatu peternakan tidak
mungkin dilakukan tanpa berhubungan dengan pihak luar/lain termasuk tenaga
kerja maka komunikasi verbal maupun non verbal sangat diperlukan.
ØKaitannya dengan motivasi : kemampuan mendorong semua yang terlibat
terutama tenaga kerja untuk merasa ikut berusaha bertanggung jawab dan memiliki.
ØKaitannya dengan kemampuan persuasi : Peternak harus terlibat dalam
pembelian sapronak dan pemasaran hasil, sehingga diperlukan kemampuan
bernegosiasi. Dalam memenuhi kebutuhan ini diperlukan fungsi manajemen
tambahan, yaitu koordinasi.
ØDalam prakteknya semua kegiatan belum tentu dilaksanakan sesuai
jaringan rencana kerja (network planning). Oleh karena itu harus ada
pengawasan agar
tetap mengikuti rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan ini, terutama yang
menyangkut tenaga kerja, biasanya diikuti evaluasi dan perbaikan.
ØFungsi evaluasi sangat penting karena menyangkut komoditas hidup.
Apabila salah satu kegiatan tidak terealisasi. misal: vaksinasi atau pemberian
pakan, akan sangat mempengaruhi produksi akibatnya terjadi penurunan produksi
atau terhambatnya pertumbuhan.
ASPEK-ASPEK DALAM
MANAJEMEN
Ada 3 aspek yang penting dalam kegiatan bisnis
peternakan yang perlu manajemen, yaitu :
1.Aspek Produksi
atau Budidaya
ØKegiatan manajemen perlu diterapkan dalam teknologi ternak potong mulai
dari pengadaan sarana produksi (bibit, pakan, vaksin) sapi dengan penentuan
saat panen.
ØKegiatan manajemen berawal dari perencanaan, pengaturan, pelaksanaan,
pengawasan serta pengendaliannya hingga tercapai tujuan usaha secara efisien
2. Aspek
Pemasaran Hasil
ØDimulai dari identifikasi kebutuhan pasar atau konsumen, jumlah dan
kemasan hasil, distribusi hasil serta pemahaman dan penanganan tentang fungsi
pemasaran hasil sehingga dapat meningkatkan efisiensi pemasaran dan menekan
margin pemasaran.
3. Aspek Keuangan
ØTercakup kegiatan pembuatan proposal untuk pengadaan modal perhitungan
bersama besarnya investasi yang ditanamkan dan penjadwalan ketersediaan
keuangan.
ØPenting melakukan analisa keuangan mulai dari besarnya input, Output
yang diharapkan, pendapatan
(margin, pendapatan
keluarga) dan pendapatan pengelola analisis efisiensi usahanya seperti
output/input, benefit cost ratio.
Inti dari kegiatan
manajemen mencakup hal-hal berikut :
•Telling : Kegiatan
menyampaikan pesan atau kemampuan melakukan komunikasi, motivasi dan persuasi.
Kemampuan ini penting terutama dalam mengendalikan tenaga kerja.
2. Selling : Kegiatan menjual atau
menawarkan. Hal ini terkait dalam proses negosiasi pengadaan sarana produksi,
melakukan kontrak/penjualan hasil.
3.Testing : Kegiatan melakukan penilaian, pengkajian
atau percobaan sesuatu yang berupa pengetahuan, keterampilan, sikap kepribadian
(tenaga kerja/calon karyawan) barang (sarana produksi : pakan dan obat-obatan) dan
alat (tempat minum, kandang)
4.Consulting = kegiatan konsultasi
Seperti menanyakan
teknologi yang menguntungkan kepada lembaga atau pihak-pihak terkait,
mengetahui kebijakan pemerintah atau mendiskusikan cara mengatasi perselisihan
baik tentang gangguan ketertiban farm (usaha peternakan) maupun perjanjian
dengan mitra kerja.
5. Joining = Kegiatan kerja sama
Diakui atau tidak,
maju atau mundurnya usaha sangat tergantung pada kemampuan seseorang melakukan
kerja sama.
Kunci keberhasilan
terletak pada human relation (hubungan kemanusiaan) bentuk kerjasama
dengan tenaga kerja, rekan atau mitra kerja dengan para pemimpin (formal/non
formal) dan yang paling penting adalah dengan konsumen.
Prinsip kerjasama
ini : kemanusiaan, artinya jangan sampai yang untung hanya sepihak saja.
Kerjasama harus saling menguntungkan, mendukung dan diharapkan sampai pada
tingkatan sinergi, yaitu Keuntungan semua pihak melebihi potensi maksimal.
6. Delegating = merupakan pelengkap inti manajemen yang
lain.
Contoh. Untuk mencari
pasar yang menjanjikan prospek lebih bagus diperlukan hunter yang memburu
ketempat pembeli. Untuk ini diperlukan keterlibatan beberapa orang. Baik staf
atau tenaga kerja maupun mitra kerja.
Penguasaan inti
manajemen yang sudah bagus tidak menjamin kegiatan manajemen pasti berhasil.
Oleh karena itu perlu juga dipahami Hierarki manajemen seperti bagan di bawah
ini :
Perencanaan
jangkauan
strategi
Taktik atau
Teknik
Operasional
II. USAHA
PETERNAKAN
- Di Indonesia Ada 2 macam usaha :
•Perusahaan Peternakan
•Peternakan Rakyat
- Perusahaan Peternakan: Suatu usaha yang
dijalankan secara teratur dan terus menerus pada suatu tempat dan dalam jangka
waktu tertentu untuk tujuan komersial yang meliputi
Kegiatan:
a. Menghasilkan ternak (ternak bibit/ternak
potong), telur dan susu
b. Usaha penggemukan
suatu jenis ternak termasuk mengumpulkan, mengedarkan, dan memasarkannya,
dimana tiap jenis ternak melebihi dari jumlah yang ditetapkan untuk tiap jenis
ternak pada peternakan rakyat.
•Peternakan Rakyat: Usaha peternakan yang diselenggarakan sebagai usaha
sampingan yang jumlah maksimum kegiatannya untuk tiap jenis ternak ditetapkan
oleh menteri Pertanian
•Batasan jumlah ternak pada peternakan rakyat (sensus pertanian 1993):
•Sapi perah, sekurang-kurangnya :
1 ekor
•Sapi, sekurang-kurangnya : 2
ekor
•Kerbau, sekurang-kurangnya : 2
ekor
d. Kuda,
sekurang-kurangnya 2 ekor
e. Babi,
sekurang-kurangnya 3 ekor dan telah berumur 2 bulan lebih
f. Kambing,
sekurang-kurangnya 6 ekor
g. Ayam kampung,
sekurang-kurangnya 30 ekor, telah berumur > 1 bulan
h. Ayam ras petelur,
sekurang-kurangnya 12 ekor, telah berumur > 1 bulan
i. Ayam ras
pedaging, sekurang-kurangnya 12 ekor telah berumur > 1bulan.
j. Itik-itik manila,
sekurang-kurangnya 15 ekor , telah berumur > 1 bulan.
Berdasarkan jenisnya, peternakan digolongkan
menjadi:
•Peternakan unggas (ayam petelur, ayam pedaging, ayam bibit dll)
•Peternakan Kambing dan Domba
•Peternakan Babi
4. Peternakan sapi
potong
5. Peternakan kerbau
potong
6. Peternakan sapi
perah
7. Peternakan Kerbau
perah
8. Peternakan kuda
Perbedaan Perusahaan Peternakan dan Peternakan rakyat
A. Perusahaan
Peternakan
Sifatnya :
pokok
Tujuan :
Menghasilkan pendapatan pokok
dengan memax
keuntungan (komersial)
Skala : Besar
Kedudukan : badan hukum
Pengelolaan : Intensif
B.
Peternakan Rakyat
Sifatnya :
Sambilan
Tujuan :
Menambah pendapatan rumah tangga
Skala
: Kecil
Kedudukan : Individual
Pengelolaan:
Tradisional
•Ditinjau dari segi perkembangannya, di Indonesia terdapat 4 usaha
peternakan:
•Peternakan sebagai usaha sambilan
-Peternakan masih merupakan pendukung pertanian
-Hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri
-Usaha pertanian masih terpadu
-Komoditas beragam
-Pendapatan dari ternak tidak dominan
2. Peternakan
sebagai cabang usaha
-Masih merupakan usaha campuran (mix farming)
-Pendapatan masih belum mrp pendapatan utama (misal 30-70%) tetapi sudah
menjurus kepada usaha semi komersial
3. Peternakan
sebagai usaha pokok
-Peternakan sudah mrp usaha pokok keluarga petani
•Komoditi tunggal
•Sudah bersifat komersial
•Pendapatan dari peternakan sudah
dominan ( pendapatan utama
keluarga)
4. Peternakan
sebagai usaha industri
-Bentuk usaha komersial
-Usaha spesialisasi (komoditas pilihan)
•Mempunyai tujuan ekonomi tertentu
•Pasarnya sudah pasti/ jelas
PRINSIP-PRINSIP
EKONOMI
PRODUKSI PETERNAKAN
Ada 2 pendekatan:
1. Profit
maximization
2. Cost minimization
Ke2 pendekatan tersebut prinsipnya sama
yaitu memaksimumkan keuntungan
FUNGSI PRODUKSI
•Fungsi produksi: suatu hubungan yang menggambarkan hubungan fisik/teknis/fungsional
antara input dengan output pada teknologi tertentu.
•Misal: penggunaan input pupuk urea akan menambah output atau produksi.
bila jumlah pupuk tsb ditambah kadang-kadang
akan menyebabkan tambahan output. Begitu pula dengan penggunaan input yang
lain.
-Tambahan input selain pupuk juga akan mempengaruhi output.
-Shg Penambahan pupuk (X1), bibit (X2), obat-obatan (X3) dsb (Xn) akan
memperbesar jumlah produksi (Y) yang diperoleh.
•Hubungan fisik antara X dan Y sering disebut faktor relationship
(FR).
•FR ditulis sbb:
Y= f
(X1,X2,X3,…..,Xi,…..Xn) (1.1)
Dengan demikian petani dapat meningkatkan
produksi (Y) dengan cara:
•Menambah jumlah salah satu dari input yang digunakan, misal X1, maka
persamaannya:
Y=f(X1+∆X1, X2,X3,….Xi,…Xn)
(1.2)
cateris paribus
b. Menambah jumlah
beberapa input (lebih dari satu) dari input yang digunakan.
•Y=f{(X1+∆X1), (X2+∆X2),
(X3+∆X3) |, …,Xi,…Xn)}
(1.3)
Ket: Sulit
digambarkan pada gambar yang menunjukkan hubungan dua dimensi,shg sering
dinyatakan dg rumus matematik.
1.PRODUK MARGINAL
•Produk marginal (PM)/ marginal product (MP): tambahan satu unit input
(X) atau faktor produksi yang dapat menyebabkan pertambahan/pengurangan satu
satuan output (Y) atau hasil produk pertanian.
•Hub satu input (X) dengan satu output (Y) atau Y=f(X) sering dihadapkan
pada 3 situasi:
•Produk marginal konstan
•Produk marginal menurun dan
•Produk marginal menaik
Hubungan produk
rata-rata, total dan marginal
Tujuan:
•Hubungan antara input dan output akan lebih informatif
•Dapat diketahui elastisitas produksi.
BerdasarkanTabel ada 3 tahapan yang diidentifikasikan
dari PM, yaitu:
•PM yang terus menaik pada keadaan PT juga menaik (TAHAP I)
•PM yang terus menurun pada keadaan PT sedang menaik (TAHAP II)
3. PM yang terus
menurun sampai angka negatif bersamaan dengan PT yang juga menurun (TAHAP III)
Ket:
Tahap I,II dan III, masing-masing mewakili
daerah I,II dan III, yaitu suatu daerah yang menunjukan elastisitas produksi
yang besarnya berbeda-beda.
Elastisitas
Produksi (ep)
-Adalah persentase perubahan dari output sebagai akibat dari persentase
perubahan dari input
-Rumus:
ep = ∆Y
/ ∆X
Y
X
Atau ep =
∆Y . X
∆X Y
Karena ∆Y adalah PM,
∆X
Maka besarnya ep (elastisitas produksi)
tergantung dari besar-kecilnya PM dari suatu input, misal input X
Hubungan antara
PM dan PT
-Bila PT tetap menaik, maka nilai PM positif
-Bila PT mencapai maksimum, maka nilai PM menjadi nol.
-Bila PT sudah mulai menurun, maka nilai PM menjadi negatif; dan
•Bila PT menaik pada tahapan increasing, maka PT bertambah pada
decreasing rate.
Hubungan antara
PM dan PR
-PR : perbandingan antara PT perjumlah input
Rumus:
PR =
Y
X
-Bila PM lebih besar dari PR, maka posisi PR masih dalam keadaan menaik.
-Bila PM lebih kecil dari PR, maka posisi PR dalam keadaan menurun
-Bila PM sama dengan PR, maka PR dalam keadaan maksimum
•Kalau hubungan antara PM dan PT serta PM dan PR dengan besar kecilnya ep,
maka dapat dilihat pd Gb 3.6:
•ep =1, bila PR maksimum (PR=PM)
•ep = 0, bila PM =0 (PR menurun)
•ep >1, bila PT dan PR menaik (increasing rate) ……> daerah 1
•1 < ep < 0, pada daerah II: dimana sejumlah input yang diberikan
maka PT tetap menaik (decreasing rate)
•Ep < 0, pada daerah III, PT
menurun, nilai PM menjadi negatif dan PR dalam keadaan menurun. Situasi ini
akan tetap merugikan petani walaupun ditambah sejumlah input
Masalah Pendugaan
Fungsi Produksi
•Data yang digunakan tidak terkendalikan dengan baik.
•Masalah spesifikasi, misal keliru memasukan variabel yang relevan
•Masalah interpretasi
•Asumsi-asumsi
BIAYA PRODUKSI
•Biaya produksi: semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan
untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut
•Ada 2 jenis biaya:
•Biaya eksplisit
Adalah
pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk
mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan
2. Biaya Tersembunyi
(imputed cost)
-Adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang
dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
-Misal: pembayaran keahlian keusahawan produsen tersebut,
menaksir modalnya sendiri yang
digunakan dalam perusahaan dan bangunan perusahaan yang dimilikinya
- Cara menaksirnya
adalah dengan melihat pendapatan yang paling tinggi yang diperoleh apabila
produsen tsb bekerja diperusahaan, modalnya
dipinjamkan/diinvestasikan dalam
kegiatan lain dan bangunan disewakan pada orang lain.
Analisis Biaya
Produksi
1. Jangka pendek:
jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya.
2. Jangka panjang :
jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.
Biaya Produksi
Jangka Pendek
I. Biaya Total
(Total Costs)
- Keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan
perusahaan
•Diperoleh dari menjumlahkan biaya tetap total (TFC = Total Fixed Cost)
dan biaya berubah total (TVC = Total Variable Cost)
•Rumus:
TC =
TFC +TVC
Biaya Tetap Total
(TFC)
-Adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor
produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya
-Misal; beli mesin, bangunan pabrik dll.
Biaya Berubah
Total (TVC)
-Adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi yang dapat berubah jumlahnya.
-Misal: tenaga kerja, bahan-bahan mentah dll
2. Biaya
Rata-rata
•Biaya tetap rata-rata (Average Fixed costs) :
-biaya tetap total (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q)
dibagi dengan jumlah produksi tersebut
•Rumus :
AFC
= TFC
Q
b. Biaya Berubah
Rata-rata (AVC)
-Biaya berubah total (TVC) untuk memperoleh sejumlah barang Q dibagi
dengan jumlah produksi tersebut
•Rumus;
AVC
= TVC
Q
c. Biaya Total Rata-rata
-Biaya total (TC) untuk memperoduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi
dengan jumlah produksi tersebut
•Rumus
AC = TC , atau
Q
AC = AFC + AVC
III. Biaya marjinal
-Adalah kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi
sebanyak satu unit
-Rumus:
MCn = TCn - TCn-1
Atau MCn = ∆TC
∆Q
PEMASARAN
•Adalah kegiatan atau proses aliran komoditas yang disertai perpindahan
hak milik dan penciptaan guna waktu (time utility), guna tempat (place utility)
dan guna bentuk (form utility yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran
dengan melaksanakan salah satu atau lebih fungsi-fungsi manajemen
(Sudiyono,2000).
Kegiatan pemasaran
•Penentuan segmen, target dan posisi produk pada pasarnya
•Kajian untuk mengetahui hal-hal utama dari konsumen potensial seperti:
sikap, perilaku dan kepuasan konsumen
3. Menentukan
strategi, kebijakan dan program pemasaran
Ket 1
Segmentasi pasar
- Pasar: tdr dr banyak pebeli yang berbeda dalam
hal keinginan, kemampuan keuangan,lokasi, sikap pembelian dan praktek
pembeliannya
•Aspek untuk mensegmentasikan pasar
•Geografis : bangsa, negara, propinsi
•Demografis: umur, jenis kelamin, pendaptan
•Psikografis: kelas sosial, gaya
hidup, kepribadian
•Perilaku; status kesetiaan, tingkat penggunaan, sikap pembeli
•Karakteristik yang hrs diperhatikan Agar segmentasi pasar dapat
berguna:
•Dapat diukur : besar pasar dan daya beli
•Dapat terjangkau: sejauh mana segmen ini dapat secara efektif dicapai
dan dilayani produsen
c. Besar segmen :
berapa besar segmen pasar dpt dijangkau agar penjualan produk dapat
menguntungkan scr signifikan.
d. Dapat
dilaksanakan
Menetapkan Pasar
sasaran
a. Ukuran dan
pertumbuhan segmen
-Penjualan terakhir
-Proyeksi laju pertumbuhan penjualan
-Margin laba
b. Kemenarikan
struktural segmen
c. Sasaran dan
sumber daya
Menentukan posisi
pasar
•Identifikasi keunggulan kompetitif
•Memilih keunggulan kompetitf
•Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi
Ket 2
Sikap konsumen
Karakeristik
sikap:
a. memiliki obyek
atau tujuan
b. Memiliki
petunjuk, derajat dan intensitas
c. Memiliki struktur
d. Dapat dipelajari
Sumber sikap
•Pengalaman pribadi
•Pengalaman kelompok
Fungsi sikap
•Penyesuaian
•Pertahanan ego
•Pengekspresian nilai
•pengetahuan
Perilaku konsumen
Ada 2 faktor yang berpengaruh
•Sosial budaya: kelompok sosial,budaya khusus, kelas sosial dll
•Psikologis; motivasi, kepercayaan
-Prilaku konsumen Sangat menentukan proses pengambilan keputusan membeli
Kepuasan Konsumen
Faktor yang
mempengaruhi:
•Mutu produk
•Mutu pelayanan
3. Pelayanan setelah penjualan
A. STRATEGI PRODUK
-Tujuan; untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan
meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan
-Faktor yag terkandung dalam produk
•Mutu/kualitas
•Penampilan (features)
3. Pilihan yang ada
(option)
4. Gaya (styles)
5. Merek (brand
names)
6. Pengemasan
(packaging)
7.Ukuran (sizes)
8. Jenis (produk
lines)
9. Macam ( product
items)
10. Jaminan
(Warranties)
11. Pelayanan
(service)
•Produk yang dibeli konsumen dapat dibedakan atas 3 tingkatan
•Produk inti
Merupakan intu atau dasar yang
sesungguhnya dariproduk yang ingin diperoleh pembeli dari produk tersebut
•Produk formal
Merupakan bentuk, model, kualitas/mutu,
merek dan kemasan
3. Produk tambahan
Tambahan produk formal dengan berbagai jasa
yang menyertainya seperti pelayanan, pemeliharaan dan pengangkutan secara
Cuma-Cuma.
B. STRATEGI HARGA
•Dalam penetapan harga yang perlu diperhatikan:
•Faktor tidak langsung
-Harga produk sejenis
-Pengaruh harga terhadap hubungan antara produk substitusi dan produk
komplementer
-Diskon untuk para penyalur dan konsumen.
2. Faktor langsung
-Harga bahan baku
-Biaya produksi
-Biaya pemasaran
-Peraturan pemerintah
Tujuan penetapan
harga
•Memperoleh laba maksimum
•Mendapat share pasar tertentu
3. Mencapai tingkat
hasil penerimaan penjualan maksimum pada waktu itu
4. Mencapai
keuntungan yang ditargetkan
5. Mempromosikan
produk
Strategi Tingkat
Harga
•Strategi keseragaman harga
•Strategi potongan harga
•Strategi syarat-syarat pembayaran
Strategi dalam
menghadapi persaingan harga dan kualitas
•Kualitas tinggi dan harga tinggi: strategi premium
•Kualitas tinggi dan harga sedang/menengah: strategi penetrasi
•Kualitas tinggi dan harga murah: strategi superbargian
•Kualitas menengah dan harga tinggi: strategi over-pricing
5. Kualitas menengah
dan harga sedang/menengah: strategi kualitas/Mutu rata-rata
6. Kualitas menengah
dan harga murah: strategi bargian
7. Kualitas rendah
dan harga tinggi; strategi pukul dan lari (hit and run)
8. Kualitas rendah
dan harga sedang/menengah: strategi barang-barang tiruan/palsu (shoddy Goods)
9. Kualitas rendah
dan harga muarh: strategi barang murah (Cheap Goods)
C. STRATEGI
DISTRIBUSI
-Faktor
yang harus diperhatikan:
I. SALURAN DISTRIBUSI
-Saluran
langsung: produsen, konsumen
-Saluran
tidak langsung:
•produsen,
pengecer, konsumen
•Produsen,
pedagang besar/menengah, pengecer, konsumen
•Produsen,
pedagang besar, pedagang menengah, pengecer,konsumen
Faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi
•Jenis dan sifat produk
•Sifat konsumen potensial
•Sifat persaingan yang ada
•Saluran distribusi itu sendiri
II. PENYALURAN
FISIK
•Tingkat pelayanan kepada seorang pembeli dalam penyaluran fisik
ditentukan oleh:
•Lamanya waktu untuk memenuhi pesanan pembeli
•Kemampuan menyerahkan produk dari persediaan yanga ada
•Dalam penyaluran fisik terdapat proses pemindahan sehingga diperlukan
peranan fungsi pengangkutan dan penggudangan
D. STRATEGI
PROMOSI
Tujuan:
•Meningkatkan penjualan
•Memperkenalkan perusahan yang bonfide
•Mengetengahkan segi kelebihan perusahaan
Target :
•Konsumen
•Pemerintah
•Masyarakat luas
•Bank, dll
-Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam promosi
•Sifat pasar
•Sifat produk
•Siklus produk
•Bentuk /cara promosi:
•Advertensi (iklan)
•Personal selling
•Promosi penjualan
•Publisitas
PERMODALAN
•Faktor yang penting diperhatikan untuk mengukur keberhasilan usaha:
•Hasil dari modal sendiri (return on capital owned)
•Hasil dari modal pinjaman (return of capital owed)
•Definisi modal:
-Secara sempit : hanya berupa uang tunai
-Secara luas : nilai uang dari sumberdaya fisik yang digunakan dalam
produksi pertanian, termasuk uang yang diinvestasikan dalam bentuk ternak,
mesin-mesin dan bangunan.
* Tanah dapat
dimasukkan ke dalam modal, namun sering dimasukkan sebagai input tersendiri.
•Sumber daya dalam usahatani yang penting:
•Tanah
•Bangunan
•Perbaikan-perbaikan pagar, saluran irigasi dsb
•Mesin-mesin
•Ternak
•Pupuk
•Obat-obatan
•Tenaga kerja
9. Ketrampilan
pengelolaan
10. Kredit
Sumberdaya tersebut dpt
dikonversikan dalam bentuk uang dengan menjualnya.
-Modal petani = Hasil penjualan seluruh sumber daya (resources) usaha
tani - semua utang usaha tani , dpt di
tulis sbb;
The farmer’s capital
= assets – liabilities
Pengukuran
Penggunaan Modal Usahatani
•Hasil dari modal petani (Return on farmer’s capital)
•Hasil dari modal ekstra (Return on extra capital)
•Hasil dari modal total (Return on total capital)
•Hasil dari modal awal (return on historical capital)
Return on Farmer’s
Capital
•Modal petani : jumlah nilai pasar seluruh sumberdaya yang dimiliki –
seluruh uang
•Keuntungan tahunan setelah membayar bunga dan pajak : Modal usaha tani
x 100%